##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Holistic service for youth and youth is the basic thing today because youth and youth are the present generation for the future of the church. By using descriptive qualitative methods, it can be concluded that the holistic ministry for youth and youth carried out by church leaders is able to build today's generation that continues to have an impact on the world and is also expected to bring Christian education that has one clear and definite goal/direction, namely knowing, loving , believe in, obey and serve God according to His will and plan and for His glory.

References

  1. Herlianto. (1998). Pelayanan Perkotaan. Yabina.
     Google Scholar
  2. Tomatala, Y. (2003). Teologi Misi. YT Leadership Foundation.
     Google Scholar
  3. E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar. (2007). Pendidikan Agama Kristen. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  4. Jhon W. Santroct. (2011). Life-Span Development : perkembangan masa hidup. Erlangga.
     Google Scholar
  5. Zaluchu, S. E. (2020). Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 28–38. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167.
     Google Scholar
  6. Chaniago, A. Y. S. (2002). Kamus lengkap bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
     Google Scholar
  7. Moenir. (2006). Manajemen pelayanan umum di Indonesia. Bumi Aksara.
     Google Scholar
  8. Ch. Abineno. (2002). Garis-Garis Besar Hukum Gereja. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  9. Kuiper, A. de. (2003). Misiologi. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  10. D. Gunarsah, S., & D. Gunarsah, Y. singgih. (2008). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. In PT. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  11. Ali, M. (2012). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta didik. PT. Bumi Aksara.
     Google Scholar
  12. Sulaeman, D. (1995). Psikologi Remaja : dimensi-dimensi perkembangan. Mandar Maju.
     Google Scholar
  13. Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan. Alfabeta.
     Google Scholar
  14. Wardalisa. (2013). Teori hirarki kebutuhan. Theory Of Abraham Maslow.
     Google Scholar
  15. Lawrence, O. R. (1998). Creative Bible Teaching. Moody Press.
     Google Scholar
  16. Bill Wilson. (2012). gereja tanggung jawab Siapakah Ini? Metro Ministry.
     Google Scholar
  17. Robert J. Keeley. (2009). Menjadikan jemaat Kita Bertumbuh dalam Iman. Andi Offset.
     Google Scholar
  18. Setiawani, M. G. (1999). Pembaruan Mengajar. Cetakan Kelima Bandung: Yayasan Kalam.
     Google Scholar
  19. Wasia Roesbani. (1994). Pakaian Pengetahuan. Balai Pustaka.
     Google Scholar
  20. K. Bertens. (2007). Etika. Gramesia Pustaka.
     Google Scholar
  21. F. Browning. (2007). Kamus Alkitab. Gunung Mulia.
     Google Scholar
  22. William Thourlby. (1989). You Are What You Wear. Forbes/Wittenburg & Brown.
     Google Scholar
  23. Notosoedirdjo. (2001). Kesehatan mental : Konsep dan penerapan. Universitas Muhammadiyah.
     Google Scholar
  24. Ch.Abineno. (1992). penyakit dan penyembuhan. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  25. Ch.Abineno. (2000). Karunia Roh Kudus menyembuhkan. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  26. Yosafat. (2014). Integritas Pemimpin Pastoral. Andi Offset.
     Google Scholar
  27. Nuhamara, D. (2009). Pembimbing PAK, Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Info Media.
     Google Scholar
  28. Gary R. Collins. (1998). Konseling Kristen Yang Efektif. SAAT.
     Google Scholar
  29. Tulus Tu’U. (2010). Dasar-Dasar Konseling Pastoral Panduan Bagi Pelayanan Konseling Gereja. Andi Offset.
     Google Scholar
  30. William A. Clebsch. (2002). Pastoral Care in Historical Perspective. Gandum mas.
     Google Scholar
  31. Hartono Budi. (2003). Teologi, Pendidikan, Pembebasan. Kanisius.
     Google Scholar
  32. Malcolm B. (1997). Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  33. awan setya dewanta. (2000). Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia. Aditya Media.
     Google Scholar
  34. Conrad Boerma. (2007). Dapatkan Orang Kaya masuk Sorga? BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  35. Yosef P. Widyatmadja. (2010). Yesus & Wong Cilik: Praksis Diakonia Transformatif dan Teologi Rakyat di Indoensia. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  36. Wolfgang Stegemann. (1994). Injil dan Orang-orang Miskin. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  37. Kevin J. Corner. (1991). Doktrin Dasar I. Harvest Publication.
     Google Scholar
  38. Prijoksono & Erningpraja. (2003). Spiritualitas dan Kualitas Hidup. Gramesia Pustaka.
     Google Scholar
  39. Alister E. McGrath. (2007). Spiritualitas Kristen. Bina Media Perintis.
     Google Scholar
  40. Einar M. Sitompul. (2014). Perjalanan Sarat Muatan. UPI STT Jakarta.
     Google Scholar
  41. Retnowati. (2018). Teologi Kepemimpinan dan Manajemen (F. T. UKSW (ed.)).
     Google Scholar
  42. Brill, W. (2000). Dasar yang teguh. Kalam Hidup.
     Google Scholar
  43. B. S. Sijabat. (2004). Strategi Pendidikan Kristen. Andi Offset.
     Google Scholar
  44. GP, Harianto. (2012). Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab dan dunia Pendidikan Masa kini. Penerbit Andi.
     Google Scholar
  45. D, Y. S., & Sutantoputri, N. W. (2009). Hubungan Orang Tua dan Remaja. In S. D. Gunarsa (Ed.), Dari Anak Sampai Usia Lanjut Bunga Rampai Psikologi Perkembangan (3rd ed.). BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  46. G. Johannes Botterweck Helmer Ringgren. (1997). heological Dictionary of the Old Testament, vol 1. Company Grand Rapids.
     Google Scholar
  47. Ray C Stedman. (2010). Petualangan Menjelajari Perjanjian Lama Dari Tulisan Asli. Duta Harapan Dunia.
     Google Scholar
  48. James F. White. (2005). Pengantar Ibadah Kristen. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  49. James F. White. (2005). Pengantar Ibadah Kristen. BPK Gunung Mulia.
     Google Scholar
  50. Samuel Sidjabat. (2004). Strategi Pendidikan Kristen. Andi Offset.
     Google Scholar
  51. Dianne Bergan. (2002). Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru. Kanisius.
     Google Scholar
  52. Peter Wagner. (1996). Strategi Perkembangan Gereja. Gandum mas.
     Google Scholar
  53. Paul D. Stanley dan J. Robert Clinton. (2004). Mentor: Anda Perlu Mentor dan Bersedia Menjadi Mentor. Gandum mas.
     Google Scholar
  54. Peters, G. W. (2013). Teologi Pertumbuhan Gereja. Gandum Mas.
     Google Scholar
  55. Paul Enns. (2008). The Moody Handbook of Theology Buku Pengantar Teologi. SAAT.
     Google Scholar
  56. Millard J. Erickson. (2003). Teologi Kristen Volume II. Gandum mas.
     Google Scholar
  57. Brian Baugus. (2005). Entrepreneurship in the Bible. Gandum mas.
     Google Scholar
  58. Yakob Tomatala. (2010). Spiritual Entrepreneurship Anda Juga Bisa Menjadi Entrepreneur Rohani. YT Leadership Foundation.
     Google Scholar
  59. Richards, L. O. (2007). Pelayanan Kepada Anak-anak. Kalam Hidup.
     Google Scholar
  60. K. Bertens. (1996). Moral and civics education. Mc Graw-hill.
     Google Scholar
  61. Djarkawi. (2008). Pembentukan Kepribadian anak. Bumi Aksara.
     Google Scholar
  62. Simanjuntak, R. N. J. (2009). 9 Masalah Utama Remaja. Yayasan Peduli Konseling Indonesia.
     Google Scholar
  63. Hooper Cooper. (2005). Child and Adolescent Mental Health: Theory and Practice. Edward Arnold Ltd.
     Google Scholar
  64. Herrman. (2005). Promoting Mental Health: Concepts, Emerging Evidence, Practice. A Report of the WHO. World Health Organization.
     Google Scholar
  65. Santrock. (2011). Child Development 13th Edition. McGraw Hill.
     Google Scholar
  66. Iskandar. (2009). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Gaung Persada Press.
     Google Scholar
  67. Wongso, P. (2020). Theologia Penggembalaan. Seminar Alkitab Asia Tenggara.
     Google Scholar
  68. Yakub B. Subsada. (2000). Pastoral Konseling Jilid I. Gandum mas.
     Google Scholar